Golongandarah manusia bersifat menurun (herediter) dan ditentukan oleh alel ganda. Alel pengendali golongan darah sistem ABO adalah I A, I B, dan I O. Sistem golongan darah ABO ini diperkenalkan oleh Karl Landsteiner (1868-1943). Penggolongan ini berdasarkan jenis antigennya yang terdapat di dalam eritrosit. Antigen merupakan protein yang
Squad, apakah kamu mengetahui tentang golongan darah? Biasanya di kartu identitas ada keterangan golongan darahmu, ya. Golongan darah ini merupakan salah satu keterangan yang penting, lho! Psstt tahukah kamu, golongan darah manusia terdiri dari 2 sistem, lho. Ketiga sistem tersebut adalah sistem ABO dan sistem Rhesus. Jadi, apa saja nih, yang harus kamu ketahui tentang sistem golongan darah? Kuy, cekidot! Squad, dari ketiga jenis sistem golongan darah berikut, sistem yang paling sering dipakai adalah sistem ABO. Lalu, sistem golongan darah yang lain, nggak penting, ya? Eits, semuanya penting dong! Kuy, kita bahas satu persatu! Sistem Golongan Darah ABO Sistem golongan darah ABO ini ditemukan oleh Karl Landsteiner. Pada sistem ABO, golongan darahnya ditentukan oleh aglutinogen dan aglutinin. Wah, apa sih aglutinogen itu? Aglutinogen adalah jenis protein yang dapat menggumpal aglutinasi dan terdapat pada eritrosit, sedangkan aglutinin adalah jenis serum antibodi yang dapat menggumpalkan aglutinogen. Aglutinin terdapat pada plasma darah. Baik Aglutinogen maupun aglutinin terbagi menjadi 2 jenis. Aglutinogen terbagi menjadi aglutinogen A dan aglutinogen B, sedangkan aglutinin terbagi menjadi α dan β. Aglutinin α menggumpalkan aglutinogen A dan aglutinin β menggumpalkan B. Supaya lebih jelas, yuk simak tabel di bawah ini! Tabel aglutinogen dan aglutinin sistem ABO No. Golongan Darah Aglutinin Aglutinogen 1 A β A 2 B α B 3 AB – A dan B 4 O α dan β – Ada beberapa catatan penting yang harus kamu ingat, nih. Golongan darah O adalah donor universal, sedangakan golongan darah AB adalah resipien universal. Maksudnya apa, tuh? Kuy, simak gambar di bawah ini! Sistem Golongan Darah Rhesus Sistem golongan darah rhesus ditemukan oleh Landsteiner dan Wiener. Berdasarkan sistem ini, ada 2 jenis rhesus, yaitu rhesus positif dan rhesus negatif. Tabel aglutinogen dan aglutinin sistem Rhesus Golongan Darah Aglutinogen/antigen Aglutinin/antibodi Rhesus positif Ada – Rhesus Negatif – Ada Berdasarkan tabel di atas, rhesus positif tidak bisa memberikan darahnya ke rhesus negatif karena akan terjadi penggumpalan antigen donor oleh antibodi resipien. Namun sebaliknya, rhesus negatif tetap dapat mendonorkan darahnya ke rhesus positif. Squad, ada sedikit informasi penting terkait sistem golongan darah rhesus ini, lho, Jadi, apabila seorang perempuan dengan rhesus negatif menikah dengan laki-laki rhesus positif, maka ketika perempuan tersebut mengandung anak dengan rhesus positif untuk pertama kalinya maka tidak akan terjadi apapun pada bayinya. Akan tetapi, jika perempuan tersebut mengandung bayi dengan rhesus positif untuk kedua kalinya, maka akan terjadi Eritroblastosis fetalis pada bayinya karena antibodi ibu yang sudah terbentuk akan menggumpalkan antigen yang ada darah bayi. Efeknya, antibodi ibu akan memakan darah bayi dan bayi yang dilahirkan akan mengalami anemia akut. Wah Squad, ternyata sistem golongan darah cukup kompleks, ya! Meskipun kompleks, kamu tetap harus semangat belajar, ya! Supaya makin semangat, yuk belajar dengan menggunakan ruanglesonline. Tinggal potret soalnya dan tanya ke tutor berpengalaman lewat aplikasi, beres deh! Yuk, download sekarang. Referensi Irnaningtyas, Istiadi Y. 2016. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 yang Disempurnakan Edisi Revisi. Erlangga Jakarta. Artikel ini diperbarui 15 Desember 2020.

106Ada tiga tipe golongan darah pada manusia, yaitu ABO, MN, dan rhesus. a. Golongan Darah ABO Golongan darah manusia dalam sistem ABO ditentukan oleh ada tidaknya antigen aglutinogen dan antibodi aglutinin dalam sel darah. Berikut ini adalah tabel kandungan aglutinin dan aglutinogen dalam masing-masing golongan darah.

Golongan darah seseorang dengan orang lain dapat sama atau berbeda tergantung antigen dan antibodi yang terdapat pada darahnya. Penggolongan darah manusia yang paling umum adalah sistem ABO. Penggolongan darah sistem ini ditemukan olek Karl Lensteiner pada tahun 1900, karena penemuannya ini beliau mendapat hadiah nobel pada tahun 1930. Golongan darah yang sesuai apabila dicampur tidak akan menggumpal. Sedangkan golongan darah yang tidak sesuai apabila di campur akan menggumpal aglutinasi. Oleh karena itu, seseorang yang mengalami kecelakaan dan memerlukan transfusi darah harus memperoleh jenis darah yang sesuai dengan darahnya. Transfusi darah yang tidak sesuai dapat mengakibatkan penggumpalan dan dapat membahayakan tubuh. Terdapat tiga jenis darah dalam penggolongan sistem ABO, yaitu golongan darah A, B, AB, dan O. Penggolongan ini ditentukan dari antigen dan antibodi yang terdapat pada darah. Antigen dalam golongan darah disebut juga aglutinogen terdapat pada eritrosit atau sel darah merah. Sedangkan antibodi dalam golongan darah disebut juga aglutinin terdapat pada plasma darah. Golongan darah A memiliki antigen A pada eritrositnya dan memiliki antibodi anti-B dalam plasmanya. Gongan darah B memiliki antigen B pada eritrositnya dan memiliki antibodi anti-A dalam plasmanya. Golongan darah AB memiliki antigen A dan B pada eritrositnya, namun tidak memiliki antibodi dalam plasmanya. Golongan darah O tidak memiliki antigen dalam eritrositnya, namun memiliki antibodi anti-A dan anti-B dalam plasmanya. Penggumpalan darah yang terjadi antara darah yang berbeda jenis terjadi karena interaksi antara antigen dan antibodi. Apabila antigen A bertemu dengan antibodi anti-A maka akan terjadi gumpalan, dan apabila antigen B bertemu dengan anti-B akan terjadi gumpalan juga. Karena interaksi tersebut maka pada saat transfusi darah, perlu diperhatikan tentang golongan darah ang sesuai. Aturan dalam transfusi darah adalah sebagai berikut. Golongan darah A dapat diberikan kepada golongan A dan AB, dan dapat menerima dari golongan A dan O. Golongan darah B dapat diberikan kepada golongan B dan AB, dan dapat menerima dari golongan B dan O. Golongan darah AB dapat diberikan kepada golongan AB saja, namun dapat menerima darah dari semua golongan sehingga golongan darah ini disebut resipien penerima universal. Golongan darah O dapat diberikan pada semua golongan darah sehingga disebut sebagai donor pemberi universal, namun golongan darah O hanya bisa menerima dari golongan O saja. Bagan transfusi darah Pengujian golongan darah atau yes golongan darah dapat dilakukan dengan meneteskan antibodi pada darah yang telah diambil dari seseorang. Antibodi yang digunakan adalah anti-A, anti-B, dan anti-AB. Darah diteteskan pada tiga tempat terpisah dan diberi anti-A pada satu tempat, anti-B pada tempat yang lain, dan anti-AB pada tempat terakhir. Yang akan terjadi pada darah ketika diberi antibodi tersebut adalah sebagai berikut. Golongan darah A akan menggumpal ketika ditetesi anti-A dan anti-AB, dan tidak menggumpal dengan anti-B. Golongan darah B akan menggumpal ketika ditetesi anti-B dan anti-AB, dan tidak menggumpal dengan anti-A. Golongan darah AB akan menggumpal ketika ditetesi semua antibodi tadi, baik anti-A, anti-B, maupun anti-AB. Golongan darah O tidak akan menggumpal ketika ditetesi anti-A, anti-B, maupun anti-AB. Tes golongan darah Dalam penelitian yang banyak dilakukan, terbukti bahwa golongan darah O merupakan golongan darah yang paling banyak ditemukan. Sedangkan golongan darah AB merupakan golongan darah yang paling sedikit ditemukan. Perbedaan golongan darah disebabkan oleh gen penentu golongan darah yang terdapat pada kromosom. Terdapat alel IA, IB, dan i yang menentukan golongan darah. Golongan darah A memiliki gen IAIA atau IAi dalam kromosomnya. Golongan darah B memiliki gen IBIB atau IBi dalam kromosomnya. Golongan darah AB memiliki gen IAIB dalam kromosomnya. Golongan darah O memiliki gen ii dalam kromosomnya.
SistemABO ditentukan oleh tiga alel yang berbeda (multiple alel) yaitu IA, ID, i, sedangkan sistem rhesus ditentukan oleh dua alel gen yaitu Rh, rh (Sofro, 1994). Frekuensi golongan darah sistem ABO dan rhesus berbeda tergantung suku atau bangsa. Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa pada suku pribumi 1LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA Acara 8 “ALEL GANDA” DISUSUN OLEH NAMA ENDANG LISTIANI NIM F05111017 KELOMPOK 6 Enam PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA 2PENDAHULUAN Sebuah gen dapat memiliki lebih dari sebuah alel. Alel-alelnya disebut alel ganda multiple allele. Sedangkan peristiwa dimana sebuah gen dapat menyebabkan inkompatibilitas, yaitu kegagalan tanaman untuk fertilisasi setelah menyerbuk sendiri atau persilangan. Peristiwa inkompatibilitas ini disebabkan alel pada tepung sari sama dengan alel pada sel telur, sehingga tepung sari yang terdapat pada kepala putik tidak dapat membentuk buluh tepung sari Murniati,2010. Namun, kenyataan yang sebenarnya lebih umum dijumpai adalah bahwa pada suatu lokus tertentu dimungkinkan munculnya lebih dari hanya dua macam alel, sehingga lokus tersebut dikatakan memiliki sederetan semacam inilah yang disebut sebagai alel demikian, pada individu diploid, yaitu individu yang tiap kromosomnya terdiri atas sepasang kromosom homolog, betapa pun banyaknya alel yang ada pada suatu lokus, yang muncul hanyalah sepasang dua buah Murniati,2010. Pada tumbuhan, hewan dan manusia dikenal beberapa sifat keturunan yang ditentukan oleh suatu seri alel darah ABO yang ditemukan oleh Landsteiner pada tahun 1900 dan faktor Rh yang ditemukan oleh Landsteiner bersama Weiner pada tahun 1942 juga ditentukan alel golongan darah tipe ABO misalnya, dkanal alel ganda IAIB dan I, harus dipahami tentang pengertian tentang antigen, zat anti antibodi dan aglutinasi Siti, 2011. Alel ganda adalah faktor yang memiliki lebih dari dua macam alel, sekalipun tidak ada satu pun makhluk diploid yang mempunyai lebih dari dua macam alel untuk tiap faktor. Sebab timbulnya alel ganda adalah peristiwa mutasi gen. Stanfield 1983 mengatakan “Karena suatu gen dapat berubah menjadi bentuk-bentuk alternatif oleh proses mutasi, secara teoritis di dalam suatu populasi mungkin dijumpai sejumlah besar alela” Corebima, 1997. Pada manusia, hewan dan tumbuhan dikenal beberapa sifat keturunan yang ditentukan oleh suatu seri alel ganda. Golongan darah ABO yang ditemukan oleh Landsteiner pada tahun 1900 dan faktor Rh yang ditemukan oleh Landsteiner bersama Weiner pada tahun 1942 juga ditentukan oleh alel ganda. Untuk golongan darah tipe ABO misalnya, dikenal oleh alel ganda IA, IB, dan i Hartati, 2009. 3antibodi atau sama sekali tidak membentuknya. Demikian pula dengan antigennya. Dua antigen itu disebut antigen –A dan antigen –B, sedangkan dua antibodi disebut anti –A atau α dan anti –B atau β. Melalui tes darah maka setiap orang dapat mengetahui golongan darahnya. Berdasarkan sifat kimianya, antigen –A dan –B merupakan mukopolisakharida, terdiri dari protein dan gula. Dalam dua antigen itu bagian proteinnya sama, tetapi bagian gulanya merupakan dasar kekhasan antigen-antibodi. Golongan darah seseorang ditentukan oleh macamnya antigen yang dibentuknya Suryo, 1986. Antara alel IA dengan alel IB terdapat hubungan kodominan, yang berarti genotipe IA IB dapat memproduksi antigen A dan antigen B. Alel IA dan alel IB kedua-duanya terhadap alel i. Dengan keterangan tersebut maka akan diperoleh genotype IA IA dan IA i golongan darah A akan memproduksi antigen A, genotype IB IB dan IB i golongan darah B akan menghasilkan antigen B; genotype IA IB golongan darah AB mempunyai antigen A dan B, sedangkan genotype ii golongan darah O tidak memproduksi antigen Belum banyak yang mengetahui bahwa dalam alel itu ada yang disebut sebagai alel ganda beserta contoh dan komponen-komponen yang terdapat sederhananya adalah darah yang memberikan peranan amat penting untuk kehidupan suatu luas sudah tidak asing lagi dengan kata golongan darah atau transfusi darah atau bahkan tak heran dengan berbagai variasi warna bulu pada kelinci. Namun pengetahuan mereka hanya sebatas itu tanpa mengetahui apa hubungannya dengan alel ganda yang terdapat pada gen. Alel ganda bukan hanya sebatas ada pada manusia melainkan pada hewan dan tumbuhan pun alel ganda itu ada. Tetapi ada perbedaan antara alel ganda pada manusia, hewan, dan tumbuhan Siti, 2011. 4Alel dapat menunjukkan derajat dominansi dan keresesifan yang berbeda-beda satu sama lain. Dalam persilangan ercis Mendel, keturunan F1 selalu terlihat seperti salah satu dari kedua varietas induk sebab salah satu alel dalam satu alel tersebut menunjukkan dominani sempurna terhadap alel yang satu lagi. Dalam situasi semacam itu, fenotip heterozigot dan homozigot dominan tidak dapat dibedakan Campbell, dkk., 2010. Variasi lain pada hubungan dominansi diantara alel-alel disebut kodominansi. Dalam variasi ini, kedua alel sama-sama mempengaruhi fenotip dengan cara terpisah dan dapat dibedakan. Misalnya golongan darah MN manusia ditentukan oleh alel-alel kodominan untuk dua molekul spesifik yang terletak pada permukaan sel darah merah, molekul M dan N. satu lokus tunggal, yang bisa mengandung dua variasi alel, menentukan fenotipe golongan darah ini. Pada orang yang homozigot untuk alel N NN memiliki sel darah merah yang hanya mengandung molekul N. akan tetapi molekul M maupun N terdapat pada sel-sel darah merah orang yang heterozigot untuk alel M dan N MN. Perhatikan bahwa fenotipe MN bukan pertengahan antara fenotipe M dan N, yang membedakan kodominansi dan dominansi tak M maupun N sama-sama ditunjukkan oleh heterozigot, karena kedua molekul itu ada Campbell, dkk., 2010. Hanya ada dua alel untuk karakter-karakter ercis yang dipelajari oleh Mendel, namun sebagian besar gen terdapat dalam dua bentuk alel atau lebih. Golongan darah ABO pada manusia misalnya, ditentukan oleh tiga alel dalam satu gen tunggal IA, IB, dan i. golongan darah seseorang fenotipe mungkin salah satu dari empat tipe A, AB, AB, atau O. huruf-huruf ini mengacu pada dua karbohidrat-A dan B- yang bisa ditemukan dipermukaan sel darah merah. Sel darah seseorang mungkin memiliki karbohidrat A golongan darah A, karbohidrat B golongan darah B, keduanya golongan darah AB, atau tidak keduanya golongan darah O Campbell, dkk., 2010. 5Telah diketahui bahwa golongan darah seseorang ditetapkan berdasarkan macamnya antigen dalam eritrosit yang dimilikinya. Orang yang mampu membentuk antigen-A memiliki alel IA dalam kromosom, yang mampu membentuk antigen-B memiliki alel IB, yang memiliki alel IA dan IBdapat membentuk antigen-A dan antigen-B, sedangkan yang tidak mampu membentuk antigen sama sekali memiliki alel resesif I. interaksi antara alel-alel IA, IB dan I menyebabkan terjadinya 4 fenotip golongan darah A, B, AB, dan O Suryo, 1984 Lokus ABO mengatur tipe glikolipid pada permukaan eritrosit dengan cara memberikan spesifikasi jenis enzim yang mengatalisis pembentukan polisakarida di dalam eritrosit tersebut. Glikolipid yang dihasilkan akan menjadi penentu karakteristik reaksi antigenik tehadap antibodi yang terdapat di dalam serum darah. Antibodi adalah zat penangkal terhadap berbagai zat asing antigen dan zat-zat yang tidak diinginkan lainnya yang masukkedalam tubuh Anonim,2012. Dalam tubuh seseorang tidak mungkin terjadi reaksi antara antigen dan antibodi yang dimilikinya sendiri Anonim, 2012.Karl Landsteener dalam penelitiannya menemukan adanya dua antibodi ialamiah disalam darah dan dua antigen pada permukaan penyebab terjadinya penggumpalan aglutinasi sel-sel darah merah eritrosit dari beberapa individu apabila dicampur dengan serum dari beberapa orang. Antigen dan antibody dalam golongan darah tersebut adalah Agus dan Sjafaraenan, 2013 6Dari tabel di atas terlihat bahwa orang tua AB tidak mungkin memiliki anak dengan golongan darah O. Seperti halnya dengan golongan darah A, B, AB, dan O, maka fakor Rh mempunyai arti penting dalam klinik. Dalam keadaan normal, serum dan plasma darah orang tidak mengandung anti-Rh. Akan tetapi orang dapat distimulir dipacu untuk membentuk anti-Rh, yaitu dengan jalan transfusi melakukan transfusi darah alangkah baiknya kecuali memeriksa golongan ABO, juga memperhitungkan peranan faktor Rh Suryo, 1984. Fenotipe golongan darah Rh diatur oleh tiga pasang gen, yang diberi kode C/c, D/d, dan E/e. Gen yang berperan adalah kode D/d. Hanya genotipe d/d yang memberikan fenotipe Rh negatif, sedangkan genotipe D/D dan D/d memberikan fenotipe Rh positif. Faktor Rh juga diturunkan lewat persilangan genetik orang tua dengan Rh positif heterozigot mungkin memiliki anak dengan Rh wanita Rh negatif dapat memiliki anak Rh positif dengan pria Rh positif homozigot Siti, 2011. Memang golongan darah ABO, baik itu Rh + maupun Rh -, umumnya terdistribusi dengan golongan darah O paling dominan, diikuti golongan darah A, B, dan terakhir golongan darah AB paling tidak umum. Namun distribusi ini bervariasi jika ditinjau kalangan orang Asia dan Afrika golongan arah Rh - sangat tidak umum kurang dari 1%, sedangkan pada bangsa Basque di Spanyol dan Prancis populasi dengan Rh - mencapai 35%.Bangsa Eropa lain rata-rata memiliki populasi Rh - 15%. Di Turki dan Norwegia golongan darah A lebih banyak daripada O Siti, 2011. Setelah diketahui adanya inkompatibilitas mengenai faktor Rh yang dapat menimbulkan bahaya pada bayi, maka para ahli mulai menaruh perhatian dengan melakukan penyelidikan inkompabilitas dalam berbagai tipe golongan darah Suryo, 1984. 71. Alel ganda golongan darah Golongan darah ditentukan dengan mengetes golongan darah andabila anda belum mengetahui golongan darah anda. Caranya tekan ujung jari manis kiri menggunakan jempol kiri, diusap dengan kapas yang telah dibasahi menggunakan alkohol 70%. Jari tangan ditusuk menggunakan jarum lanset dan diteteskan pada kaca benda di dua tempat . darah dicampur dengan serum anti A pada satu tempat , anti rhesus dan anti B pada tempat lain dan diamati. Golongan darah ditentukan berdasarkan ketentuan Kondisi Aglutinasi Golongan Darah Bila pada yang ditetesi serum anti A saja A Bila pada yang ditetesi serum anti B saja B Bila pada yang ditetesi serum anti A dan B AB Bila tidak terdapat aglitinasi pada 2 tempat O Dihitung angka populasi yang dimiliki masing-masing tipe golongan darah dan tentukan persentasenya. Ditentukan dominansi alelnya yang timbulnya golongan darah. 2. Alel ganda Rambut Jari Diamati menggunakan loupe ada/tidaknya rambut pada masing-masing jari tangan. Rambut jari tangan ditentukan oleh gen H. Genotipe sifat rambut jari tiap individu ditentukan dengan ketentuan H1 rambut terdapat pada jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingking H2 rambut terdapat pada, jari tengah, jari manis dan jari kelingking H3 rambut terdapat pada jari tengah dan jari manis H4 rambut terdapat pada jari manis H5 tidak terdapat rambut pada jari-jari Dihituglah jumlah populasi yang memiliki masing-masing tipe golongan darah dan ditentukan presentasenya. Dominansi alelnya yang menyebabkan timbulnya golongan darah ditentukan. HASIL PENGAMATAN 1. Alel ganda golongan darah No Nama A Golongan DarahB AB O 8913 Desi A  14 Dian  15 Irmi  16 Novi  17 Eska  18 Irwan  19 Evi Aprianti  20 Susi  21 Muna  22 Yahya  23 Devi  24 Gina  25 Cici  26 Sima  27 Ely  28 Aisyah  29 Survia  30 putri  Gambar Uji Golongan Darah a. Gambar serum b. Gambar pengujian Sumber Dokumentasi Pribadi PEMBAHASAN alel ganda multiple alelo murphi adalah beberapa alel lebih dari satu gen yang menempati lokus sama pada kromosom homolognya. Pengaruh alel ganda pada organisme dapat ditemukan pada tempat-tempat berikut. Golongan Darah pada Manusia 10O i ii Suryo .1984 Pada praktikum Alel ganda kali ini kami melakukan 1 percobaan dan pengamatan percobaan pertama yaitu mengetes golongan darah mahasiswa pendidikan biologi 2011 dan yang kedua melakukan pengamatan tentang ada tidaknya rambut pada jari tangan mahasiswa pendidikan biologi 2011. Golongan darah dan rambut pada jari tangan merupakan sifat yang diwariskan berdasarkan alel ganda yang merupakan adanya interaksi antara gen gen tertentu yang pada akhirnya membentuk suatu fenotip orang tersebut. Berdasarkan data pengamatan pada rambut di ruas tengah tangan yang dilakukanterhadap 30 sampel yang mana hasil dari pengidentifikasian yang dilakukan pada setiap praktikan probandus adalah sebagai berikut sebagai berikut Golongan darah A = 9 probandus dengan persentase sebanyak 30 % Golongan darah B = 9 probandus dengan persentase sebanyak 30 % Golongan darah AB = 4 probandus dengan persentase sebanyak 13 % Golongan darah O = 8 probandus dengan persentase sebanyak 28 %. pada praktikum ini alel A dan alel B sama-sama dominannya hal itu dapat diketahui dengan melihat persentase dari mahasiswa yang memiliki golongan darah A dan B Bahan utama yang digunakan dalam melakukan identifikasi adalah berupa serum anti A dan serum anti B yang diteteskan pada darah probandus. Jika pada anti serum A terjadi penggumpalan aglutinasi sedangkan anti serum B tidak, maka golongan darah probandus adalah A. Bila terjadi sebaliknya, maka golongan darah probandus adalah B. Bila duanya mengalami penggumpalan maka golongan darah probandus adalah AB. Bila kedua-duanya tidak mengalami penggumpalan maka golongan darah probandus adalah O. Menurut Jusuf 2001, dikenal ada empat jenis golongan darah, yaitu A, B, AB dan O, yang dikendalikan oleh tiga alel, yaitu IA, IB, dan i. Alel-alel tersebut bertanggung jawab dalam mengendalikan pembentukan antigen sel darah, alel IA dan alel IB masing-masing mengendalikan pembentukan antigen A dan antigen B, sedangkan alel i tidak membentuk antigen.. 11menghasilkan antigen B; genotipe IA IB golongan darah AB mempunyai antigen A dan B, sedangkan genotipe ii golongan darah O tidak memproduksi antigen. Dalam transfusi darah golongan darah AB dapat menerima sumbangan dari semua golongan darah tidak akan terjadi penggumpalan, sebaliknya golongan darah O hanya dapat menerima sumbangan dari golongan darah yang sama, golongan darah lainnya akan digumpalkan. Bila dilihat dari sudut donor, golongan darah O dapat menyumbangkan darah untuk semua golongan darah, sedangkan golongan darah AB dapat menjadi donor hanya untuk golongan darah yang sama. Golongan darah A dan B dapat menjadi penerima sumbangan dari golongan darah O dan dari golongan darah sejenis dan dapat menjadi donor untuk golongan AB dan golongan sejenis Jusuf, 2001. Menurut Suryo 1984, menurunnya alel-alel ganda dapat diikuti dari beberapa contoh perkawinan berikut ini 1. Suami-istri masing-masing bergolongan darah O akan mempunyai keturunan bergolongan darah O saja. 2. Seorang laki-laki bergolongan darah A menikah dengan seorang perempuan bergolongan darah O. Kemungkinan keturunannya, 50 % bergolongan darah A dan 50 % bergolongan darah O. 3. Seorang laki-laki bergolongan darah B menikah dengan seorang perempuan bergolongan darah B pula. Kemungkinan keturunannya, 75 % bergolongan darah B dan 25 % bergolongan darah O. 4. Pria bergolongan darah B menikah dengan wanita bergolongan darah A. Kemungkinan keturunannya, 25 % bergolongan darah AB dan 25 % bergolongan darah A, 25 % bergolongan darah B dan 25 % bergolongan darah O. Kemudian pada pengamatan ke dua yaitu mengamati ada tidaknya rambut pada jari tangan mahasiswa pendidikan biologi 2011. Dari data yang didapatkan bahwa mahasiswa pendidikan biologi 2011 semua memiliki rambut pada jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingking yang berarti memiliki gen H1, dan untuk gen H2, H3, H4 dan H5 tidak dimiliki oleh mahasiswa pendidikan biologi 2011 reg A. Data tersebut berarti menunjukkan bahwa seri alel ganda pada H1 bersifat dominan d i b a n d i n g k a n d e n g a n s e r i a l e l g a n d a p a d a t i p e l a i n n y a . 12percobaan kali ini mengenai rambut yang berada pada ruas tengah jari tangan tidak oleh adanya faktor lingkungan atau faktor luar. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut 1. golongan darah dalam populasi kelas Biologi 2011 reg A yaitu golongan darah A adalah 9 orang, bergolongan darah B 9 orang, bergolongan darah AB 4 orang, dan yang bergolongan darah B berjumlah 8 orang. 2. Golongan darah pada manusia ditentukan oleh alel ganda dimana gen yang menentukan golongan darah disebut gen I isoaglutinin, sedangkan alel-alelnya ialah i, IA, dan IB. Alel i adalah resesif. Sedangkan alel IA dan IB merupakan alel kodominan, sehingga IA tidak dominan terhadap IB, begitupun sebaliknya IB tidak dominan terhadap IA dan alel IA dan IB tidak ada yang resesif maupun dominan sehingga membentuk golongan darah AB. 13REFERENSI Agus, Rosana dan Sjafraenan, 2013. Penuntun Praktikum Genetika Dasar. Universitas Hasanuddin. Makassar. Anonim, 2012. Alel Kodominan Pada Golongan Darah. Diakses pada tanggal 29 Maret 2013 pukul WITA. Campbell, Reece, Mitchell, 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Erlangga. Jakarta. Corebima, AD. 1997. Genetika Mendel. Surabaya Airlangga University Press. Hartati. 2009. Penuntun Praktikum Genetika. Makassar Universitas Negeri Makassar. Jusuf, Muhammad. 2001. Genetika I. Jakarta CV. INFOMEDIKA. Kimball, Tjitrosomo, Sugiri, N., Jilid 1 Edisi Jakarta. Murniati, Anggraini, 2010. Penuntun praktikum alel ganda laboratorium genetika. Diakses pada tanggal 29 Maret 2013 pukul WITA. Siti, Annisa, 2011. Faktor penentu penggolongan darah. Diakses pada tanggal 29 Maret 2013 pukul WITA. Suryo, H. Manusia. Gadja Mada University Press. Yogyakarta. Suryo. 1984. Genetika Strata 1. Yogyakarta Gadjah Mada University Press. Utomo, Salim. penggolongan darah pada manusia. Manusiadikenal memiliki sistem golongan darah ABO yang diwariskan oleh multiple alel dari sebuah gen. Dalam golongan darah manusia terdapat satu gen dan disebut dengan gen I, dengan alel gandanya, yaitu golongan darah A alelnya IA, golongan darah B alelnya IB, golongan darah AB alelnya IAIB dan golongan darah O alelnya IO. Alel adalah gen-gen yang menempati atau terletak pada lokus yang sama pada kromosom homolognya yang mempunyai tugas berlawanan untuk suatu sifat tertentu. Contohnya, gen H sealel dengan h, gen K sealel dengan k, dan gen b sealel dengan b. Gen sealel diberi simbol huruf sama, tetapi dibedakan dengan huruf besar dan kecil jika pasangan merupakan heterozigot. Huruf besar menunjukkan dominan, sedangkan huruf kecil menunjukkan resesif. Contoh lain gen sealel misalnya, gen A untuk pigmentasi kulit, sedangkan gen a tidak menghasilkan atau sedikit pigmentasi kulit. Ini menunjukkan gen-gen tersebut bekerja berlawanan, tetapi memiliki tugas yang sama yaitu mengatur pigmentasi kulit. Alel Tunggal dan Alel Ganda Suatu alel dikatakan alel tunggal jika suatu gen memiliki satu gen sealel sehingga hanya muncul satu sifat. Misalnya, gen T untuk sifat tinggi dan gen t untuk sifat rendah maka variasinya adalah TT, Tt, dan tt. Ketiga macam genotipe inilah yang disebut alel tunggal. Suatu alel dikatakan alel ganda jika suatu gen memiliki lebih dari dua pasangan gen yang sealel sehingga muncul beberapa sifat. Contoh sifat yang dikontrol oleh alel ganda adalah golongan darah manusia sistem ABO dan warna bulu kelinci. Golongan Darah pada Manusia Golongan darah manusia bersifat menurun herediter dan ditentukan oleh alel ganda. Sistem golongan darah ABO ini diperkenalkan oleh Karl Landsteiner 1868–1943. Penggolongan ini berdasarkan jenis antigennya yang terdapat di dalam eritrosit. Antigen merupakan protein yang mampu merangsang pembentukan antibodi. Golongan darah yang dikenalkan oleh Landsteiner, adalah golongan darah A, B, AB, dan O. darahAlelGenotipe 1. AIAIAIA dan IAIO 2. BIBIBIB dan IBIO 3. ABIAIBIAIB 4. OIOIOIO Golongan darah sistem ABO seseorang dikendalikan oleh 2 alel yang diwariskan dari orang tuanya tetapi dalam populasi keseluruhan terdapat tiga alel yang berbeda, yaitu IA,IB,IO. Alel IA dan IB masing-masing mengendalikan pembentukan antigen A danantigen B, sedangkan alel IO tidak membentuk antigen. Antigen atau aglutinogen adalah glikoprotein yang tedapat pada membran sel-sel darah merah. Perbedaan antara antigen A dan antigen B hanya pada residu gulanya, yaitu masing-masing asetilgalaktosianin dan galaktosa. Warna Bulu Kelinci Warna bulu kelinci dipengaruhi oleh empat alel yaitu W, Wch, Wh, w yang keempatnya berada pada lokus yang sama, di mana Alel W warna bulu normal hitam Wch warna bulu normal Chinchilia kelabu Wh warna bulu Himalaya coklat w warna bulu albino putih 1. Hitam normalWW, WWch, WWh, Ww 2. Kelabu ChichiliaWchWch, WchWh, Wch,w 3. Coklat HimalayaWhWh, Wch w 4. Putih AlbinoWw Dari tabel tersebut dapat disimpulkan urutan dominasinya adalah W>Wch>Wh>w. Rambut pada Segmen Digitalis Jari Tangan Manusia 1. H1Rambut pada semua/empat jari-jari 2. H2Rambut pada jari kelingking, manis, dan tengah 3. H3Rambut pada jari manis dan tengah 4. H4Rambut pada jari manis 5. H5Rambut tidak ada pada semua jari Samahalnya dengan sistem ABO, pengelompokan pada sistem MN ini dilakukan berdasarkan atas reaksi antigen - antibodi seperti dapat dilhat pada tabel 2.6. Namun, kontrol gen pada golongan darah sistem MN tidak berupa alel ganda, tetapi dalam hal ini hanya ada sepasang alel, yaitu IM dan IN , yang bersifat kodominan.

Pernahkah kalian mendonorkan darah untuk membantu sesama yang membutuhkan? Donor darah sendiri boleh dibilang sangat penting, karena selain membantu orang, ini juga baik bagi kesehatan si pendonor. Tapi, ada satu hal nih yang harus kalian ketahui sebelum mendonorkan darah. Ya, apa golongan darah kalian. Nah, seperti apa sih penentuan golongan darah pada manusia? Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Disamping itu, golongan darah dapat diwariskan oleh orang tua kepada turunannya. Adapun golongan darah pada manusia dapat dibedakan menjadi 3, yaitu golongan darah sistem ABO, golongan darah sistem MN, dan golongan darah sistem Rhesus. Golongan Darah Sistem ABO Golongan darah sistem ABO ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama Karl Landsteiner bersama temannya Denath pada awal abad ke -19. Golongan darah sistem ABO ini menggolongkan darah menjadi 4 golongan yang tidak asing bagi kita yaitu, golongan darah A, B, AB, dan O. Golongan darah sistem ABO ini ditentukan berdasarkan glikoprotein yang terdapat pada sel darah merah yang disebut dengan aglutinogen/antigen dan antibodi/aglutinin yang terdapat pada plasma darah. Baca juga Daftar Orang-orang yang Tidak Boleh Mendonorkan Darah Glikoprotein pada permukaan eritrosit dikendalikan oleh gen I isohemaglutinogen. Gen ini memiliki 3 alel yaitu IA, IB dan IO, dimana alel pada IA dan IB sama-sama dominan terhadap alel IO. Apabila alel dominan IA dan IB muncul bersamaan maka dominasi yang ada dalam alel tersebut tidak akan terpengaruh satu sama lain dan keduanya tetap akan terekspresikan. Sistem Golongan Darah MN Sistem golongan darah dengan sistem SM didasarkan pada ada atau tidaknya antigen critrosit. Jika pada eritrosit seseorang terhadap antigen M, maka orang terseut bergolongan darah M tetapi jika pada eritrosit seseorang terdapat antigen N maka orang tersebut bergolongan darah N. Namun, jika pada eritrosit seseorang terdapat antihgen M dan N maka orang tersebut bergolongan darah MN. Menurut para ahli, golongan darah MN ditentukan oleh gen yang mengandung dua alel yaitu IM dan IN. Orang yang bergolongan darah M akan bergenotif IMIM, golongan darah N mempunyai genotif ININ. sedangkan golongan darah MN mempunyai genotif IMIN, dimana serum antibiodi manusia tidak mereaksikan antigen M dan N sehingga tidak dapat menimnbulkan penggumpulan darah aglutinasi. Golongan Darah Rhesus Golongan darah sistem rhesus ditentukan berdasarkan ada tidaknya faktor rhesus antigen Rh. Jika terdapat eritrositnya disebut Rh+ Rhesus positif dan jika tidak mempunyai antigen rhesus pada eritrositnya disebut Rh – rhesus negatif. Adapun, golongan darah ini pertama kali ditemukan pada darah kera macara rhesus oleh Dr. landstainer. Seseorang yang memiliki Rh + didonorkan kepada seseorang yang memiliki Rh -, tetapi antibodi dapat terbentuk pada orang yang bergolongan darah “Rh”. selain itu, ketika darah dari orang yang memiliki Rh+ didonorkan kepada seseorang yang memiliki Rh-, maka pada orang yang memiliki Rh- akan terbentuk antibodi melawan antigen rhesus. Jika selanjutnya transfusi terjadi kembali dari seseorang dengan Rh+, maka aglutinasi akan terjadi. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsBiologiGolongan DarahGolongan Darah ManusiaKelas 12Penentuan Golongan Darah

Golongandarah ABO pada manusia ditentukan oleh sistem multi alel Ia dan Ib kodominan dan dominan terhadap Io jika seorang bayi yg baru lahir bergolongan - 8920 sabilarara sabilarara 07.01.2017
- Darah diklasifikasi dalam tiga golongan, yaitu ABO, MN, dan Rhesus Rh. Ketiga klasifikasi tersebut ditemukan oleh Karl Landsteiner dan tiga ilmuan lainnya sepanjang 1901 hingga 1940. Penggolongan ABO ditemukan pertama kali oleh Landsteiner, seorang ahli imunologis dan patologis asal Austria pada 1901. Pada 1927, bersama dengan Philip Levine, Landsteiner kembali menemukan penggolongan darah berdasarkan faktor M, MN, dan N. Lalu, pada 1940 sistem penggolongan darah dengan Rhesus Rh ditemukan bersama Alexander Wiener. Rangkaian penemuannya itu, membuat Landsteiner menjadi penerima Penghargaan Nobel pada 1930. Ketiga penggolongan ini digunakan untuk membedakan tipe darah antara satu individu terhadap individu lain. Penggolongan darah berguna untuk berbagai tindakan medis, salah satunya transfusi darah. Melansir laman Rumah Belajar Kemdikbud, transfusi darah hanya dapat dilakukan pada pendonor dan penerima yang memiliki kecocokan golongan darah. Jika individu mendonorkan darah pada penerima resipien yang golongan darahnya cocok, maka transfusi dapat berjalan sebagaimana mestinya. Namun, jika golongan darah antara pendonor dan penerima tidak sama, maka penerima akan mengalami reaksi penggumpalan darah atau reaksi serologi yang dapat berakibat fatal. Penggumpalan darah terjadi karena adanya reaksi antara antigen dan antibodi. Hal ini menyebabkan antigen dianggap sebagai benda asing oleh antibodi. Penggolongan darah sistem ABO Sistem klasifikasi ABO menggolongkan darah menjadi empat jenis, yaitu A, B, AB, dan O. Penggolongan ini didasari pada keberadaan antigen dan antibodi A dan B dalam darah. Menurut BPMPK Kemdikbud, penggolongannya adalah sebagai berikut Golongan darah A, memiliki genotipe IAIA atau IAIO. Golongan darah ini eritrositnya mengandung antigen A aglutinogen A, dan plasma darahnya mampu membentuk antibodi β aglutinin β. Golongan darah B memiliki genotipe IBIB atau IBIO. Golongan darah ini eritrositnya mengandung antigen B aglutinogen B, dan plasma darahnya mengandung antibodi α ataglutinin α Golongan darah AB memiliki genotipe IAIB. Golongan darah ini eritrositnya mengandung antigen A dan Antigen B. Namun, golongan darah AB tidak memiliki antibodi atau aglutinin, baik α maupun β Golongan darah O memiliki genotipe IOIO. Golongan darah ini tidak memiliki antigen baik A maupun B dalam eritrositnya. Namun, golongan darah O plasma darahnya memiliki antibodi α dan β. Penggolongan darah sistem MN Penggolongan darah sistem MN didasari pada penemuan dua macam antigen yang disebut dengan antigen M dan antigen N. Terdapat tiga macam penggolongan darah sistem MN, yaitu golongan darah M, N, dan MN. Ketiga golongan darah tersebut tidak membentuk antibodi yang disebut zat anti-M maupun anti-N. Zat anti-M dan anti-N didapat melalui serum tubuh kelici, di mana mengandung antibodi yang disuntikkan ke tubuh manusia. Zat Anti-M dan zat anti-N tersebut dapat menimbulkan penggumpalan. Oleh karena itu, penggolongan sistem MN diuji dengan tes antiserum dari kelinci, sebagai berikut Jika dites dengan antiserum mengandung anti-M ditemukan adanya penggumpalan, sementara pada antiserum mengandung anti-N tidak tidak penggumpalan, maka orang yang diujikan bergolongan darah M. Jika dites dengan antiserum mengandung anti-N ditemukan adanya penggumpalan, sementara pada antiserum yang mengandung anti-M tidak terjadi penggumpalan, maka orang yang diujikan bergolongan darah N. Jika dites dengan antiserum mengandung anti-M dan anti-N mengalami penggumpalan, maka orang yang diujikan bergolongan darah MN. Penggolongan darah sistem Rhesus Rh Penggolongan darah sistem Rhesus Rh berdasarkan pada penemuan jenis antigen rhesus dalam eritrosit manusia. Penggolongan darah sistem Rh ini dibagi menjadi dua golongan, yaitu orang dengan rhesus positif Rh+ dan orang dengan rhesus negatif Rh–. Rh+ adalah orang yang memiliki antigen rhesus dalam darahnya. Sementara yang tidak memiliki rhesus disebut sebagai rhesus negatif Rh–. Baik golongan Rh+ maupun Rh– membentuk antibodi rhesus dalam plasma darahnya. Situasi penggumpalan dapat terjadi apabila orang dengan Rh– menerima transfusi dari golongan darah rhesus positif Rh+. Namun, jika orang Rh+ menerima darah dari orang Rh– maupun Rh+ tidak akan terjadi penggumpalan darah. Hal ini terjadi karena antibodi terhadap rhesus akan terbentuk pada orang yang bergolongan darah rhesus negatif Rh–. Kondisi perbedaan rhesus ini berpengaruh besar pada perkawinan. Apabila pria dengan Rh+ menikah dengan wanita Rh– ada kemungkinan anaknya akan menderita eritroblastosis fetalis penyakit kuning bayi. Selain itu, perkawinan beda rhesus juga dapat meningkatkan kasus inkompatibilitas rhesus antara ibu dan janin. Hal ini dapat menyebabkan sel antibodi ibu mencoba menghancurkan sel darah merah janin yang mengakibatkan anemia pada juga Menu Diet Golongan Darah O, A, B, dan AB, Apakah Bermanfaat? Pemilik Golongan Darah O Lebih Rentan Terkena Gigitan Nyamuk Studi Terbaru Golongan Darah O Berisiko Kecil Kena Corona COVID-19 - Pendidikan Kontributor Yonada NancyPenulis Yonada NancyEditor Alexander Haryanto
1 Tujuan. 1.1 mengenal beberapa sifat genetic pada manusia yang ditentukan oleh alel ganda. 1.2 mengetahui distribusi golongan darah system ABO pada populasi kelas. 2. Landasan teori. Pada makhluk hidup yang berkembang biak secara seksual, tiap individu baru berasal dari perkembagan dan pertumbuhan sel zigot yaitu sel yang merupakan hasil PertanyaanPada sistem golongan darah ABO, jika seseorang mempunyai golongan darah AB berarti darahnya mengandung ....Pada sistem golongan darah ABO, jika seseorang mempunyai golongan darah AB berarti darahnya mengandung ....antigen A dan antigen Bantibodi a dan antibodi bantigen B dan aglutinin a aglutinin a dan aglutinin baglutinogen A dan aglutinin bERMahasiswa/Alumni Universitas SriwijayaJawabanpilihan jawaban yang tepat adalah jawaban yang tepat adalah seseorang memilikigolongan darah AB, artinya dalam darah orang tersebut terkandung aglutinogen A dan Aglutinogen B pada darahnya yang berarti orang tersebut memiliki antigen A dan Bpadaseldarahmerah. Hal ini juga menandakan bahwa orang tersebut tidak memiliki antibodi A dan Bpada darahnya. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah seseorang memiliki golongan darah AB, artinya dalam darah orang tersebut terkandung aglutinogen A dan Aglutinogen B pada darahnya yang berarti orang tersebut memiliki antigen A dan B pada sel darah merah. Hal ini juga menandakan bahwa orang tersebut tidak memiliki antibodi A dan B pada darahnya. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah A. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!7rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!1M15_Ilham Muttaqin Sakti _XI MIPA 6Makasih ❤️ Bantu banget Ini yang aku cari!DDirgaJawaban tidak sesuai vqwfd.
  • g6k8qc5pts.pages.dev/61
  • g6k8qc5pts.pages.dev/268
  • g6k8qc5pts.pages.dev/225
  • g6k8qc5pts.pages.dev/254
  • g6k8qc5pts.pages.dev/222
  • g6k8qc5pts.pages.dev/127
  • g6k8qc5pts.pages.dev/259
  • g6k8qc5pts.pages.dev/384
  • g6k8qc5pts.pages.dev/46
  • golongan darah abo pada manusia ditentukan oleh sistem multi alel